Selasa, 10 Desember 2013

Artikel tentang usaha kue serabi




Luis Hendra Kasih
Program Studi Teknik Informatika
31121052
Universitas Pelita Bangsa Cikarang (UPB Cikarang)
Kampus 1 : Jl. Inspeksi Kalimalang Tegal Danas(Arah Deltamas)
Cikarang Pusat


ABSTRAK
Bagi masyarakat sunda, SERABI mungkin nama kue yang sudah tidak asing lagi, walaupun untuk dapat memakan kue soerabi (bisa dibaca surabi, atau serabi) ini, mungkin agak susah untuk menemukan pedagang yang menjajakan cemilan khas jawa barat ini.
Malah benar saja, banyak anak-anak kecil dan remaja yang tidak mengenal kue ini, padahal kue ini adalah kue khas jawa barat yang tidak diragukan lagi merupakan hasil daripada kebudayaan tradisonal suku sunda. Ketika dijelaskan cara pembuatannya, mereka malah mengira bahwa soerabi itu adalah pancake yang jelas-jelas dari namanya saja pan = penggorengan; cake = kue, sudah pasti berasal dari bahasa Inggris. Yak! Lagi-lagi modernisasi telah menginfus otak para penerus bangsa.
Maka dari itu, untuk membuat agar makanan khas sunda ini kembali dikenal, saya harus mempunyai strategi yang matang dalam pengolahannya, pelayanannya, serta penyajiannya agar diminati untuk takaran abad 21.

Kata kunci :serabi,makanan,sunda,strategi


A.         Latar Belakang
      Di era globalisasi ini, pekembangan tekhnologi mendorong bangsa Indonesia ke tahap yang lebih modern. Komputerisasi yang membuat manusia kini menjadi semakin lebih “autis” terhadap gadget-gadget yang hadir dengan cepat, kemajuan ekonomi yang terjadi malah membuat kesenjangan ekonomi semakin menjadi-jadi, seperti kata pepatah “yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”, harga-harga yang semakin melonjak juga membuat biaya kebutuhan kahidupan semakin tinggi, baik itu ditinjau dari sisi sandang, pangan, bahkan pendidikan. Kondisi seperti inilah yang membuat bangsa Indonesia semakin hidup masing-masing, sibuk dengan urusan pribadi, dan semakin lupa akan adanya adat-istiadat dan hukum budaya yang sudah dipertahankan oleh leluhur kita.
Bahkan, bisa dipastikan anak-anak yang lahir pada zaman millennium ini tidak mengenal kehidupan tradisional yang pernah ada, dan seharusnya tetap ada. Terkecuali bagi meerka yang memang sudah terlahir di daerah-daerah pedalaman, seperti kampung-kampung atau pedesaan. Karena attitude  seorang anak pasti mengikuti bagaimana kehidupan orangtuanya, bila dilahirkan di keluarga kaya raya sudah pasti dia akan bergaya hidup modern, dan bila dilahirkan di keluarga sederhana sudah pasti tidak bisa memaksakan keadaan, yaa walaupun saat ini banyak sekali remaja-remaja kurang mampu yang tidak tahan melihat keadaan modern. Hal ini semakin menambah tingkat keyakinan saya (sebagai penulis dan peneliti) bahwa kini budaya tradisional terancam punah tergeser oleh modernisasi.
Padahal kita sebagai penerus bangsa Indonesia seharusnya bangga dengan kebudayaan negara Indonesia dan harus tetap mempertahankan tradisi bangsa. Tapi melihat keadaan negara yang seperti ini, mungkin beberapa orang akan merasa pesimis, jangankan untuk mempertahankan, mungkin memperkenalkan atau sekedar mengingatkan tentang tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia pun sudah merasa malu, karena saat ini yang sedang booming adalah budaya western (kebarat-baratan), dan tentunya koreanisme yang membawa virus boyband, girlband, k-pop, dan segala macamnya ke tanah air.
Lalu bagaimana caranya agar kebudayaan negara Indonesia tidak semakin menipis dalam ingatan bangsa Indonesia? Sebetulnya banyak cara, tapi yang menentukan berhasil atau tidaknya dalah strategi yang digunakan. Bisa saja merangsang secara perlahan melalui musik tradisional yang di mix n match dengan musik modern, seperti contoh saat ini ada rapper-rapper yang menggunakan bahasa tradisional dalam membawakan lagunya. Bisa juga dengan kreatifitas melalui pembuatan film animasi misalnya, seperti kartun si unyil, atau lain kali setiap daerah mempuyai kartun yang menceritakan kebudayaannya masing-masing. Bisa juga dengan fashion, seperti halnya hijab yang dapat membuat banyak wanita mau menggunakan jilbab, jika kita mempunyai jiwa kreatifitas yang tinggi, tentu saja kain khas Indonesia, yaitu batik, bisa diminati banyak orang, daripada kita menyesal batik di klaim negara lain, lebih baik kita sendiri yang mengembangkan dan memajukannya hingga ke kancah dunia, dengan begitu, pasaran batik di Indonesia pun pasti akan melesat.
Tapi jika saya perhatikan, strategi yang paling tepat saat ini untuk membuat kecintaan bangsa Indonesia terhadap budaya bangsa tidak kian luntur, adalah melalui bisnis makanan. Melihat situasi penduduk bangsa Indonesia yang rata-rata mempunyai jiwa konsumtif, hal ini mendorong saya untuk membuka usaha “SERABI”. Bagi masyarakat sunda, SERABI mungkin nama kue ini sudah tidak asing lagi, walaupun untuk dapat memakan kue soerabi (bisa dibaca surabi, atau serabi) ini, mungkin agak susah untuk menemukan pedagang yang menjajakan cemilan khas jawa barat ini.
Malah benar saja, banyak anak-anak kecil dan remaja yang tidak mengenal kue ini, padahal kue ini adalah kue khas jawa barat yang tidak diragukan lagi merupakan hasil daripada kebudayaan tradisonal suku sunda. Ketika dijelaskan cara pembuatannya, mereka malah mengira bahwa soerabi itu adalah pancake yang jelas-jelas dari namanya saja pan = penggorengan; cake = kue, sudah pasti berasal dari bahasa Inggris. Yak! Lagi-lagi modernisasi telah menginfus otak para penerus bangsa.
Maka dari itu, untuk membuat agar makanan khas sunda ini kembali dikenal, saya harus mempunyai strategi yang matang dalam pengolahannya, pelayanannya, serta penyajiannya agar diminati untuk takaran abad 21.


a.1.       Rumusan Masalah
            Rumusan masalah dalam Penelitian ini adalah :
            Bagaimana cara atau strategi kita dalam menjalankan bisnis kue serabi, agar keuntungan usaha kita bisa meningkat dan pelanggan kita puas dengan makanan dan pelayanan kita.

a.2        Tujuan
Tujuan yang akan dicapai adalah agar kita agar kita bisa meningkatkan keuntungan dan memberi kepuasan kepada pelanggan. Dan mengembangkan kembali salah satu kuliner khas Indonesia serta membantu menghidupkan lagi tradisi dan budaya bangsa ditengah-tengah abad modern.

a.3        Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan adalah makanan tradisional berbentuk serabi yang memiliki macam-macam bentuk yang modern dan juga rasa yang unik.

a.4        Kegunaan Penelitian
            Kegunaan dari penelitian ini adalah agar masyarakat yang ingin berbisnis kue serabi mengetahui cara dan strategi apa yang digunakan agar keuntungan bisa meningkat dan pelanggan puas dengan serabi buatan kita. Dan bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dengan begitu akan tumbuh suatu perekonomian masyarakat yang lebih baik.





B.         Pembahasan

Serabi kadang disebut srabi atau surabi merupakan salah satu makanan ringan atau jajanan pasar yang berasal dari Indonesia. Serabi serupa dengan pancake (pannekoek atau pannenkoek) namun terbuat dari tepung beras (bukan tepung terigu) dan diberi kuah cair yang manis (biasanya dari gula kelapa). Kuah ini bervariasi menurut daerah di Indonesia. Daerah yang terkenal dengan kue serabinya adalah Jakarta, Bandung, Solo, Pekalongan dan Purwokerto yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Ada juga surabi Arab yang terkenal karena keunikannya yang terdapat di kota bogor.

                                                                               Gambar 1.1 Serabi


Dalam mengembangkan usaha ini, saya tidak akan membuat serabi se-tradisional mungkin, namun akan me-modernisasikannya dengan cara : 

1.         Mengubah tampilan serabi dengan menawarkan banyak varian rasa namun tidak merubah bahan utamanya, seperti serabi spaghetti lada hitam, serabi ayam panggang keju, serabi pizza, serabi donat, serabi es duren, dll.
            Berikut contoh varian serabi :


                                                                           Gambar 1.2 Contoh varian serabi

2.         Memberikan harga yang sewajarnya, sehingga serabi ini dapat dijamah berbagai kalangan
                                    misalnya :
No.
Jenis Serabi
Harga (Rp)
1
Serabi spaghetti lada hitam
10.000
2
Serabi ayam panggang keju
10.000
3
Serabi pizza
9.000
4
Serabi donat
6.000
5
Serabi es duren
7.000








                                                    Tabel 1.1 Contoh daftra harga serabi

3.         Membuat tempat makan se-modern mungkin, misalnya berada di tempat yang strategis, dilengkapi dengan fasilitas wifi, bentuk gedung yang unik, tempat makan yang bersih dan nyaman, ruangan ber-AC dan Smoking Area, tempat parkir yang luas, dan dekorasi cantik yang membuat konsumen tidak hanya menikmati serabi namun juga merasa betah dan ingin berkunjung kembali.

4.         Pelayanan modern, seperti tempat makan lain yang sudah modern (pizza hut, McD, KFC, Dunkin Donuts) saya juga akan membuat layanan pesan antar, ini akan memudahkan konsumen jika merasa malas untuk keluar rumah namun tetap ingin menikmati serabi. Serta layanan online, akan ada website tentang tempat makan serabi ini, sehingga konsumen dapat menemukan outlet-outlet terdekat dengan mudah dan bisa mengetahui price-list dan menu terbaru apa saja yang sedang recommended, didalam website juga akan terdapat contact person untuk konsumen yang mau booked (pesan meja untuk acara besar, seperti perayaan ulang tahun, buka puasa bersama, atau acara lainnya).

Hipotesa penelitian : Jika strategi diatas dijalankan dengan baik, maka akan membuat tingkat penjualan serabi dan kepuasan pelanggan pun meningkat
                                                           
Hipotesa Nol (H0)           =Tidak terdapat peningkatan penjualan Soerabi dan kepuasan
 pelanggan.      Hipotesa Alte rnatif (H1)    =Terdapat peningkatan penjualan Soerabi dan kepuasan pelanggan.
                                                                                                                                             
C.         Uji Hipotesa
Berikut adalah data untuk mengetahui hubungan antara strategi penjualan dengan tingkat penjualan dan kepuasan pelanggan :
Strategi Penjualan
Tingkat Penjualan
Kepuasan Pelanggan
Total
Dijalankan < 25%
13
a) 10,78
4
b) 6,22
17
Dijalankan >= 50 %
40
38,06
20
21,94
60
Dijalankan >= 75%
70
66,6
35
38,4
105
Dijalankan = 100%
99
106,56
69
61,44
168
Total
222
128
350

Dengan menggunakan uji Chi-Square :
α = 50%
Dk = (2-1) (4-1) = 3
Frekuensi harapan : 

a)     222 * 17          = 10,78
   350
b)       128 * 17          = 6,22
   350
X² Tabel    = 2,366
X² hitung   = (oij –eij)²
                         Eij


Strategi Penjualan
Tingkat Penjualan
Kepuasan Pelanggan
Dijalankan < 25%
(13-10,78)² / 10,78      = 0,46
(4-6,22)² / 6,22            = 0,79
Dijalankan >= 50 %
(40-38,06)² / 38,06      = 0,1
(20-21,94)² / 21,94      = 0,17
Dijalankan >= 75%
(70-66,6)² / 66,6          = 0,17
(35-38,4)² / 38,4          = 0,3
Dijalankan = 100%
(99-106,56)² / 106,56  = 0,54
(69-61,44)² / 61,44      = 0,93
Total
                                       1,27
                                       2,19

Jadi, 1,27 + 2,19 = 3,46
X² Hitung > X² Tabel = Ha/H1 DITERIMA


D.         Gambaran Produk

1. Produk
            Serabi ternyata tidak hanya digemari masyarakat dari daerah asalnya. Adanya usaha makanan di kota-kota besar, seperti jakarta, bogor dan depok membuktikan makanan ini disukai banyak orang. Saat ini, jenis serabi yang di buat sangat variatif, ada serabi original yang hanya di lengkapi gula merah, serabi keju, serabi cokelat,serabi telur,serabi nanas,serabi strobery,serabi sosis,serabi oncom,dan serabi abon. Selain itu, bisa juga dibuat dengan mengombinasikan beberapa bahan tambahan, seperti serabi pisang keju cokelat atau serabi jamur.
            Bahan baku membuat serabi sangat mudah diperoleh. Beras, kelapa, dan garam bisa dibeli di warung sekitar rumah atau pasar tradisional. Begitu juga dengan bahan tambahannya, seperti keju,cokelat,abon,sosis dan lainnya bisa dibeli di pasar tradisional. Pembelian bahan baku juga bisa dilakukan dengan cara berlangganan pada satu orang pedagang. Biasanya dengan berlangganan kita bisa mendapatkan harga khusus.
            Beras yang digunakan sebaiknya yang bermutu agar serabi yang dihasilkan juga berkualitas. Semua bahab yang digunakan harus dalam kondisi baik sehingga tidak mengecewakan konsumen. Proses memenggang pun harus benar-benar diperhatikan, jangan sampai gosong. Rasa yang dihasilkan pun harus benar-benar enak, jangan sampai terjadi “kesalahan” rasa, seperti terlalu asin, kurang gurih, atau malah terlalu gurih.

             2. Tempat Usaha
            Seperti untuk tempat usaha lainnya, faktor lokasi sangat menentukan kelangsungan usaha ini. Lokasi yang bisa dipilih untuk usaha ini diantaranya di pinggir jalan raya, apalagi dekat dengan sekolah,kampus,perkantoran atau pusat perbelanjaan. Tempat usaha biasanya di sewa dengan harga Rp. 500.000-Rp.1.000.000 per bulan, tergantung pada tingkat keramaian tempat tersebut. Menyewa tempat dengan harga lebih tinggi tidak masalah, asalkan lokasinya ramai dan bagus untuk dijadikan tempat usaha.
            Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah keberadaan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan alat pemanggang. Tempat memenggang serabi sebaiknya diletakkan dibagian depan tempat usaha karena bisa menarik konsumen.

3. Perlengkapan Usaha dan Karyawan
            Perlengkapan yang dibutuhkan untuk usaha ini adalah alat pemanggang yang terbuat dari besi atau alumunium. Alat ini tersedia dengan berbagai pilihan, ada yang berkapasitas enam tungku dan sembilan tungku. Harga alat yang berkapasitas sembilan tungku lebih mahal.

            Peralatan lain yang dibutuhkan adalah tungku tanah liat untuk memanggang serabi. Tungku ini biasanya berdiameter 20 cm. Harganya relatif murah, Rp. 8000 per buah. Menurut seorang penjual serabi di daerah Depok, tungku yang kualitasnya baik biasanya didatangkan dari daerah cirebon. Selain itu dibutuhkan perlengkapan makan dan minum untuk pembeli yang inggin menikmati serabi di tempat.

            Jika kita tidak terjun langsung dalam usaha ini, maka karyawan yang dibutuhkan paling sedikit dua orang. Satu orang bertugas membuat serabi dan yang lainnya bertugas melayani pembeli. Karyawan yang bertugas membuat serabi harus memiliki keterampilan dalam membuat serabi. Beberapa hal yang perlu diketahui adalah menentukan jumlah adonan yang dituangkan ke dalam tungku, mengetahui lama pemanggangan, dan mengetahui keadaan serabi yang sudah matang. Selain itu, juga harus terampil mengangkat serabi yang sudah matang sehingga bentuk serabi yang dihasilkan tidak rusak. Karyawan biasanya digaji Rp. 700.000 per bulan.

4. Promosi
            Promosi yang bisa dilakukan adalah memasang spanduk dibuat dengan penampilan yang menarik, seperti menampilkan serabi dengan warna yang enak dilihat dan bisa menari perhatian konsumen. Selain itu, bisa dengan cara membagikan brosur ke sekolah,kampus,perumahan,atau perkantoran yang ada di sekitar tempat usaha kita.
            Jika ada program khusus, seperti pemberian diskon atau mendapatkan gratis beberapa porsi jika membeli dalam jumlah banyak sebaiknya dicantumkan dalam brosur. Dengan cara ini calon pembeli menjadi tertarik untuk datang ke warung kita. Brosur bisa disebarkan dalam jangka waktu satu atau dua bulan sekali, terutama jika ada menu atau program promosi baru.
E.         Resiko
            Resiko yang bisa terjadi pada usaha ini adalah kegagalan dalam membuat serabi, seperti terlalu gosong, tidak mengembang (karena bara api terlalu kecil atau kurang panas). Resiko ini bisa diatasi dengan mempersiapkan pembakaran (bara api) dengan baik dan menyerahkan tugas membuat serabi kepada karyawan yang benar-benar sudah paham seluk-beluk pembuatannya.
                        Resiko lain yang mungkin terjadi adalah berkurangnya pelanggan karena semakin banyak jenis usaha makanan lain yang bermunculan. Resiko ini dapat kita atasi dengan selalu menjaga kualitas serabi yang kita buat. Selain itu resiko ini bisa diatasi dengan memberi pelayanan yang baik kepada pelanggan agar mereka terkesan dan tetap menjadikan tempat kita sebagai pilihan tempat makannya.
F.         Analisis Usaha Serabi
                        Dalam analisis ini menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut,
            1. masa pakai alat pemanggang 3 tahun
            2. masa pakai peralatan masak 2 tahun
            3. masa pakai peralatan makan 1 tahun
            4. masa pakai meja dan kursi 3 tahun
            5. masa pakai tungku tanah liat 1 tahun
            6. masa pakai peralatan lain, seperti tempat tisu 1 tahun
1.  Biaya Investasi
Alat pemanggang kapasitas 9 tungku
Sebanyak 2 buah @ Rp.1.000.000                                                       Rp.2.000.000
Peralatan memasak (baskom dan pengaduk adonan)                             Rp.100.000
Perlengkapan makan (piring dan gelas)                                                 Rp.500.000
Meja dan kursi                                                                                    Rp.1.500.000
Tungku tanah liat 36 buah @ Rp.8.000                                                  Rp.288.000
Peralatan lain                                                                                      Rp.100.000
Total biaya investasi                                                                              Rp.4.488.000

2.  Biaya Operasional Per Bulan
- Biaya Tetap
Penyusutan alat pemanggang 1/36 x Rp.2000.000                       Rp.55.600
Penyusutan peralatan masak 1/24 x Rp.100.000                          Rp.4.200
Penyusutan peralatan makan 1/12 x Rp.500.000                          Rp.41.700
Penyusutan meja dan kursi 1/36 x Rp.1.500.000                          Rp.41.700
Penyusutan tungku tanah liat 1/12 x Rp.288.000                          Rp.24.000
Penyusutan peralatan lain 1/12 x Rp.100.000                               Rp.8.400
Sewa tempat                                                                             Rp.1000.000
Gaji karyawan 2 orang @ 700.000                                               Rp.1.400.000
Total                                                                                         Rp.2.575.600

- Biaya Variabel
Beras 20 liter x 30 hari @ Rp.4000                                              Rp.2.400.000
Biaya menggiling beras Rp.1000/liter x 30 hari x 20 liter               Rp.600.000
Bahan pelengkap (pisang,cokelat,keju dan sosis)
Rp.100.000/hari x 30 hari                                                            Rp.3.000.000
Bahan lain (santan dan gula merah) Rp.30.000 x 30 hari               Rp.900.000
Arang kayu Rp.20.000/hari x 30 hari                                            Rp.600.000
Transportasi Rp.10.000/hari x 30 hari                                          Rp.300.000
Listrik                                                                                       Rp.50.000
Kebersihan                                                                                Rp.20.000
Total biaya variabel                                                                   Rp.7.870.000
Total biaya operasional                                                              Rp.10.445.600

3.  Penerimaan per Bulan
Penjualan serabi 200 buah x Rp.3000 x 30 hari                            Rp. 18.000.000

4.  Keuntungan per Bulan
Keuntungan       = Total Penerimaan – total biaya operasional
                        = Rp.18.000.000 – Rp.10.445.600
                        = Rp.7.554.400


G.         Kesimpulan
Dari hasil uji hipotesa dengan menggunakan Chi-Square, dapat disimpulkan Ha/H1 diterima, yang artinya, jika strategi penjualan dijalankan dengan baik, maka akan terjadi peningkatan penjualan dan peningkatan kepuasan pelanggan.
Jadi, simpulan dari karangan ilmiah ini adalah usaha “Serabi” merupakan bidang usaha makanan yang akan memberikan peningkatan penjualan dan kepuasan pelanggan bila wirausahawan mengetahui strategi penjualan yang baik. Selain itu, dengan membuka usaha Serabi ini berarti kita semua telah bersama-sama mengembangkan kembali salah satu kuliner khas Indonesia serta membantu menghidupkan lagi tradisi dan budaya bangsa ditengah-tengah abad modern.

H.         Daftar Pustaka
            Anonim, “Panduan Usaha Makanan”,Kontan, Oktober 2006
Bagus harianto,Tinton dwi putra,dan Lavitri azlyn siregar, Februari 2007. 20 Peluang Bisnis   makanan.penerbit : PT Agromedia pustaka.
http://sesesey.blogspot.com/2012/12/ pengaruh-strategi-penjualan-terhadap.html.
            www.wikipedia.org
            www.bundainbiz.com


1 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino Resort - Mapyro
    Get directions, reviews 안성 출장샵 and information 서귀포 출장안마 for Harrah's Cherokee Casino Resort 남양주 출장샵 in Cherokee, 서울특별 출장안마 NC. Address, 5500 North Carolina 태백 출장마사지 Ave.

    BalasHapus